Diskusi Reboan Membahas Persoalan Transportasi Nasional

Diskusi Reboan Membahas Persoalan Transportasi Nasional

Diskusi ini diselenggarakan pada Rabu, 12 Maret, 21 Mei dan 10 September 2014, dihadiri oleh Muhammad Iqbal, Dr. Makarim Wibisono, (alm.) Tubagus Danakusumah, (alm.) Drs. Firdaus Wadjdi, Marsdya TNI (Purn) Ian Santoso Perdanakusuma, Mayjen TNI (Purn) Eddy Firmanto dan insan Tirta Amarta Paripurna lainnya, membahas persoalan Transportasi Nasional, baik Udara dan Maritim.

Indonesia merupakan sebuah republik yang beribukota di Jakarta yang terdiri dari 6000 pulau berpenghuni yang tersebar di 36 provinsi, 250 juta penduduk yang menjadikan Indonesia negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-empat didunia. Indonesia memiliki batas dengan negara Malaysia, Timor Timur dan Papua Nugini dan perbatasan laut dengan Singapura, Filipina, Australia dan wilayah Andaman dan kepulauan Nikobar. Indonesia merupakan pendiri ASEAN dan sebagai anggota ekonomi global G-20. Indonesia juga merupakan negara dengan
perekonomian terbesar ke-16 menurut GDP dan terbesar ke-15 menurut kekuatan paritas pembelian. Dalam sejarahnya kepulauan Indonesia telah menjadi daerah perdagangan penting sejak abad ke tujuh, ketika kerajaan Sriwijaya dan Majapahit melakukan hubungan dagang dengan Cina dan India. Otoritas lokal secara rutin menyerap budaya asing, agama dan model politik. Sejarah Indonesia telah diperkuat oleh pengaruh asing sampai pengelolaan sumber daya alamnya. Pedagang muslim membawa Islam, sementara kekuatan eropa membawa agama Kristen dan memonopoli perdagangan di sepanjang pulau Maluku selama masa itu.

Selama tiga setengah abad dibawah pemerintah kolonial Belanda, Indonesia memperoleh kemerdekaannya setelah perang dunia II. Sejarah Indonesia sejak saat itu terus mengalami gejolak, dengan tantangan yang beragam mulai dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan masa-masa perubahan ekonomi.

Integrasi transportasi udara, transportasi laut dan trasnportasi darat akan menghasilkan sistem transportasi yang efisien, dan dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Negara seharusnya meningkatkan infrastruktur transportasi supaya meningkatkan GDP dan perkembangan ekonomi. Efisiensi infrastruktur dalam transportasi akan meningkatkan perpindahan dari aspek sosial dan ekonomi dari satu tempat ke tempat lainnya dan untuk meningkatkan daya saing nasional. Koneksi transportasi yang sempurna menciptakan efek spin-off di sektor lain yang akan mendorong persebaran kesejahteraan di seluruh negeri.

admin

Leave a Reply