Diskusi ini diadakan pada Rabu, 4 Juni dan 12 November 2014, dihadiri oleh Muhammad Iqbal (Ketua & Pendiri Yayasan Tirta Amarta Paripurna), Dr. Makarim Wibisono, (alm.) Tubagus Danakusumah, Marsdya TNI (Purn) Ian Santoso Perdanakusuma, Mayjen TNI (Purn) Eddy Firmanto, Kiskenda Suriahardja dan insan Tirta Amarta Paripurna lainnya, membahas persoalan Kedaulatan Informasi, Komunikasi dan Teknologi (ICT).
Information is Power, siapa yang menguasai dan memiliki informasi akan memiliki kekuasaan untuk mengawasi. Era keterbukaan teknologi dan informasi merupakan peluang, tantangan sekaligus potensi ancaman bagi kedaulatan Indonesia. Khusus persoalan Informasi dan teknologi Indonesia telah menjadi ladang empuk bagi para kartel telekomunikasi.
Kedaulatan ICT ini, dicapai dengan dua dukungan, yang pertama adalah adanya penyediaan dan pelayanan, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat, dan yang kedua adalah kebijakan yang mendukung yang berlandaskan IPOLEK SOSBUD HANKAM RATA. Peran dan kebijakan ICT ini, harus tercapai dengan bertemunya harmonisasi antara kepentingan bisnis (profesionalisme) dan peran keadilan sosial dimana memenuhi kepentingan high social servicenya.
Dengan memainkan peran ICT dimana menyatukan fungsi Penyatuan (komunikasi), Pemantauan dan Pengendalian, maka dengan sendirinya Kedaulatan NKRI pun ikut terjaga, dengan dukungan aktif, dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Peran SDM yang kuat adalah kunci keberhasilan dan berjalannya semua sistem kedaulatan ini, karenanya penghargaan atas prestasi dan peran serta pengendaliannya harus dimaksimalkan, jangan sampai malah pihak lain yang lebih menghargainya dari pada kita sendiri, dan ini adalah salah satu bentuk kedaulatan.
Dan bahwa intelektual dalam sektor ICT adalah mutlak, karena pada kenyataannya belakangan ini, dalam perkembangannya kita dikendalikan oleh ICT, dan ICT terus memegang kendalikemajuan, dan nantinya semua sektor akan bergantung ke sektor ini. Berkaitan dengan kualitas SDM (Brainware) di Indonesia, diskusi ini disambung dengan pentingnya pembangunan dan penataulangan sistem pendidikan di Indonesia yang juga didukung oleh kualitas moral yang tinggi, agar SDM Indonesia bisa lebih kompetitif lagi di dunia global. Pada bagian lain kemampuan perangkat keras (Hardware) terus didorong sejalan dengan perkembangan kemampuan teknologi yang didukung oleh SDM melalui pembenahan pendidikan dasar, tinggi, serta resert di lembaga pendidikan dan non pendidikan.